Monday, May 4, 2009

Tidak semua PRIA adalah COWOK

Tidak semua PRIA adalah COWOK, dan begitu juga sebaliknya...

Sebagian orang dilahirkan untuk jadi "PRIA", tapi ada juga yang cukup menjadi "COWOK" saja. Tapi jangan khawatir, terima saja diri Anda sebagai PRIA (P) atau sebagai COWOK (C), toh semua punya nilai lebih dan kurang tersendiri. Dan yang tak kalah penting, percayalah kadang wanita tidak peduli.

Inilah Perbedaan mendasar antara seorang PRIA dan COWOK

P : Tahu jelas 5 tahun lagi ia mau jadi apa.
C : Tidak jelas 5 menit lagi ia mau berbuat apa.

P : Jago membuat wanita merasa tenang.
C : Jago membuat cewek merasa senang.

P : Bacaannya Jhon Grisham, mainannya golf, tontonannya CNN.
C : Bacaannya Harry Potter, mainannya bilyar, tontonannya MTV.

P : Sebelum umur 30 sudah banyak uang.
C : Sebelum umur 30 sudah banyak dosa.

P : Seimbang antara penghasilan dan pemasukan.
C : Seimbang antara utang dan pembayaran minimum.

P : Mendukung emansipasi wanita, tapi tetap membayari bon makan wanita.
C: Mendukung emansipasi wanita dengan membiarkan wanita bayar sendiri.

P : Punya akuntan, penjahit dan dokter langganan.
C : Punya salon, kafe dan bengkel langganan.

P : Meminta Anda nimbrung ngobrol kalau mamanya menelepon.
C : Pura-pura Anda tidak bersamanya jika mamanya menelepon.

P : Putus dengan pasangannya sambil berjabatan tangan dan mengakui sulitnya menjembatani perbedaan antar mereka berdua, diiringi ucapan, "Kita tetap bisa berteman selamanya."
C : Putus dengan pasangannya sambil kabur dari rumah, merokok berbatang-batang, plus ucapan, "Jangan undang aku ke pernikahanmu nanti!"

P : Mencintai wanita 10% pada pertemuan awal dan meningkat terus.
C : Mencintai wanita 100 % pada pertemuan awal dan menurun terus.

P : Berpikir dewasa seperti orang usia 40 tahun saat berusia 17 tahun.
C : Berpikir kekanakan seperti orang usia 17 tahun saat berusia 40 tahun.

P: Bisa menang hanya dengan otak dalam konflik.
C: Cuma bisa ngamuk, adu mulut, dan adu otot dalam konflik.

P : Mikirnya, "Aku masih kurang pengetahuan, harus belajar lebih banyak."
C : Mikirnya, "Aku yang terhebat di muka bumi, siapapun aku hadapin!!!"

P: Otak no 1, digabungin otot kalo kepaksa.
C: Otot no 1, ditambah otak kalo punya.

Monday, April 13, 2009

PANTASKAH AKU....


pantaskah aku menjadi " bulan "... sedangkan disaat kau ada, aku suka melalaikan waktu malamku untuk beribadah padamu...

pantaskah aku menjadi "matahari"..sedangkan waktu itu aku sering meninggalkan siang hariku untuk sesuatu yg tidak bermanfaat.

pantaskah aku menjadi "bintang"....sedangkan aku jarang memberikan cahaya untuk orang sekitarku.

pantaskah aku menjadi "hujan"...sedangkan aku jarang membagikan rezekiku pada orang lain.

pantaskah aku menjadi penduduk "syurga"...sedangkan dosa yang aku pupuk sudah tidak terbendung.

pantaskah aku menjadi "awan"..sedangkan jalan lurus yang kau tunjukkan sering aku lewati begitu saja.

pantaskah aku menjadi "ibu"..sedangkan untuk mengurus diriku sendiripun aku blum mampu.

pantaskah aku menjadi "ayah"...sedangkan mengayomi keluargakupun aku belum benar.

pantaskah aku menjadi "anak"...sedangkan aku masih suka membantah kedua orang tuaku.

pantaskah aku menjadi "sahabat"..sedangkan aku masih mempunyai rasa iri kepada sesama.

pantaskah aku menjadi " kaya"..sedangkan aku tidak pernah memikirkan sesama.

pantaskah aku menjadi "aku??????"

sedangkan aku ingin.....

menjadi bulan yg memberikan rasa tentram dan melewati malam2ku dengan beribadah padamu..

menjadi matahari yang bisa menerangi semua dan melewati siang2ku dengan tunduk kepadamu...

menjadi bintang yang selalu berkedip indah dan memberikan cahaya kepada kegelapan.

menjadi hujan yang bisa ada untuk membantu orang yang kepanasan akan kehidupannya.

menjadi penduduk syurga untuk tempat berlabuh terakhirku.

menjadi awan yang selalu mengikuti jalanmu.

menjadi ibu yang bisa membuat suami dan anak merasa aman.

menjadi ayah yang bisa menjadi panutan keluarga.

menjadi anak yang soleh/soleha.

menjadi sahabt yang bisa menuntun kepada kebaikan.

menjadi kaya yang bermanfaat.

setelah itu barulah aku pantas menjadi "aku"

By,,zha,,,,,

Sunday, April 12, 2009

cinta,kesedihan,kekayaan dan kegembiraan...


Al kisah di suatu pulau kecil, tinggal lah benda abstrak. Ada Cinta, Ke kayaan, Ke cantikan, Ke gembiraan, Ke sedihan dan sebagai nya. Pada awal nya mereka hidup bersama dengan aman dan saling memerlu kan. Namun pada suatu hari, badai datang meng hempas pulau kecil itu tiba-tiba ber gelombang dan menimbul kan ombak yang sangat besar dan akan menenggelam kan pulau itu. Semua penghuni di pulau itu segera berusaha menyelamat kan diri.

Cinta sangat bimbang kerana ia tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk meminta bantuan. Sementara itu air semakin naik membasahi kaki Cinta. tidak lama kemudian kelihatan Ke kayaan sedang mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolonglah aku!" teriak Cinta. dengan segera Kekayaan pun menjawab, "Ohh! maaf kan aku Cinta", kata kekayaan. "Perahu ku telah penuh dengan semua harta ku. Aku tak dapat membawa mu Ber sama, nanti perahu aku tenggelam. Lagi pun tak ada ruang untuk kau di perahu ku ini."

Cinta amat sedih sekali, namun kemudian nya dia melihat Kegembiraan melintasi di depan nya dengan sebuah perahu.

" Ke gembiraan! TOLONG LAH aku!" TERIAK CINTA. Oleh kerana Ke gembiraan terlalu gembira kerana dia telah menjumpai sebuah perahu, dia langsung tidak mendengari teriakan Cinta. Air semakin meninggi membasahi Cinta sampai ke paras pinggang dan Cinta semakin panik. Tidak lama selepas itu, lalu lah Kecantikan di depan nya.

"Kecantikan! Bawalah aku bersama mu!"teriak Cinta

"Wah, Cinta kamu sudah basah dan kotor. Aku tak boleh membawa mu bersama. Nanti kau akan mengotor kan perahu ku yang indah ini." sahut Kecantikan. Cinta amat sedih mendengar nya. Cinta mulai menangis terisak-isak.

"Apa kesalahan ku, mengapa semua orang tidak memperduli kan aku?" rintihan nya sayu.

Ketika Cinta sedang menangis, lalu lah pula kesedihan dengan perahu nya.

"Ohh, kesedihan, bawalah aku bersama mu," kata cinta

"Maaf, Cinta. Aku sedang ber sedih dan aku ingin ber sendirian..." kata Kesedihan sambil terus mendayung perahu nya. Cinta sudah mula putus asa. Air semakin naik dan akan menenggelam kan nya. Cinta terus berharap agar diri nya akan diselamat kan orang. Dia berdoa kepada Tuhan. "Oh Tuhan tolong lah aku, apa akan terjadi pada dunia tanpa aku, tanpa cinta?"

Pada saat yang kriktikal itu, tiba-tiba terdengar suara memanggil nya, "Cinta! Mari cepat naik ke perahu ku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut panjang memutih sedang mendayung perahu nya. Cinta pun naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelam kan nya.

Kemudian setiba nya di pulau yang berhampiran, orang tua itu menurun kan Cinta dan segera meninggal kan pulau itu. Pada ketika itulah, baru Cinta sedar bahawa dia tidak mengetahui siapa kah gerangan orang tua itu yang baik hati dan telah menyelamat kan nya itu. Cinta segera bertanya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenar nya orang itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia ialah Waktu!" kata orang itu. cinta pun bertanya lagi." tapi mengapa kah dia menyelamat kan aku. Aku tak kenal dia. Sedang kan kawan-kawan yang mengenali ku langsung tidak mahu menolong ku," Tanya Cinta kehairanan.

"Sebab, hanya waktu lah yang tahu betapa berharga nya Cinta itu..." kata orang itu. setelah itu faham lah cinta akan kepentingan nya di dunia ini.

chatting dgn tuhan...

TUHAN : Kamu memanggilKu ?

AKU : MemanggilMu ? Tidak.. Ini siapa ya ?

TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku
ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar

saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya

sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN : Sedang sibuk apa ? Semutpun juga sibuk.

AKU : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak
punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi
seperti diburu-buru. Setiap waktu telah
menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu
kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu
hasil. Aktifitas memakan waktu,
Produktifitas membebaskan waktu.

AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat
menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak
mengharapkan Tuhan mengajakku
chatting seperti ini.

TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu
dengan waktu, dengan memberimu
beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku
ingin menggunakan medium yang lebih
nyaman untukmu daripada sekedar lewat mimpi, misalnya.

AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa
hidup jadi begitu rumit ?

TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja.
Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia
tidak pernah merasa Senang ?

TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu
khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir
karena kamu menganalisa. Merasa khawatir
menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu
tidak pernah merasa senang.

AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak
khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari.
Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena
ketidakpastian.

TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi
penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU : Jika Penderitaan itu pilihan,mengapa
orang baik selalu Menderita ?

TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan.
Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api.
Orang baik melewati rintangan, tanpa
menderita. Dengan pengalaman itu,
hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah
guru yang keras. Guru pengalaman
memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui
semua ujian itu ?
Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah ?

TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan
untuk meningkatkan kekuatan mental.
Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari
perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha - leha.

AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan
ini, kami tidak tahu kemana harus melangkah ...

TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak
akan tahu kemana kamu melangkah.
Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu
bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga.
Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU : Kadang - kadang ketidakberhasilan
membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan ?

TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat
oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang
dibuat olehmu sendiri.
Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa
lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang
berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan
orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU : Di dalam saat sulit, bagaimana saya bisa
tetap termotivasi ?

TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu
berjalan, daripada masih berapa jauh
kamu harus berjalan. Selalu hitung yang
harus kau syukuri, jangan hitung apa yang
tidak kau peroleh.

AKU : Apa yang menarik dari manusia ?

TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku ?".
Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah
bertanya "Mengapa harus aku ?".

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya
disini ?

TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah
ingin menjadi apa kamu. Berhentilah
mencari mengapa saya di sini.
Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian,
tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik
dalam hidup ini ?

TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan.
Peganglah saat ini dengan keyakinan.
Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa
doa - doaku tidak dijawab.

TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab..tapi seringkali 
jawabannya adalah TIDAK

AKU : Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah
rasa takut. Hidup adalah misteri untuk
dipecahkan, bukan masalah untuk
diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup
itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.

TUHAN has signed out.


Sunday, March 15, 2009


Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus.


Dg tangannya yg lain di meraba posisi dimana sopir berada, dan membayar ongkos bus.

Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya.

Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk.

Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta.

Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya.

Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna.


Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di lingkungannya.


Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya.

Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan.

Merasa tak berguna
dan tak ada seorang pun yg sanggup menolongnya
ada yg selalu membisiki hatinya. \"Bagaimana ini bisa terjadi padaku?\"
dia menangis.
Hatinya protes, diliputi kemarahan dan putus asa.

Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdo\'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.

Diantara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg begitu penyayang dan setia, Burhan.

Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di sebuah perusahaan.

Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya.
Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang.

Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam kedalam jurang keputus-asaan.

Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaya diri Yasmin, seperti ketika Yasmin belum menjadi buta.

Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang.
Butuh extra waktu dan kesabaran yg tidak sedikit.

Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya.
Dia berhenti dg terhormat.

Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile.
Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan.

Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar?
Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan?
Dunia ini begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan.

Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian.
Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian?
Berjalan sendirian?
Pulang-pergi sendirian?
Siapa yg akan melindunginya ketika sendirian?

Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.

Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar.
Dia merelakan dirinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah,
dimana Yasmin musti belajar huruf Braile.

Dg sabar Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg Susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya.

Selesai mengantar Yasmin
dia menuju tempat dinas.
Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin.
Lengkap dg seragam dinas security.

Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi.
Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya.
Sebab dia juga punya pekerjaan yg harus dijalaninya.

Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang.
Sebab bagaimanapun juga Yasmin masih terpukul dg musibah yg di alaminya.

Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu.
Dia merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan.

"Saya buta, tak bisa melihat!" teriak Yasmin.
"Bagaimana saya bisa tahu saya ada di mana?
Kamu telah benar-benar meninggalkan saya."
Burhan hancur hatinya mendengar itu.

Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan.

Mau tak mau Yasmin musti terima.
Musti mau menjadi wanita yg mandiri.

Burhan tak melepas begitu saja Yasmin.
Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus.

Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte.
Berjalan dg tongkatnya.
Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya,
di manapun dia berada.

Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri,
dg tenang Burhan pergi ke tempat dinas.

Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yg begitu setia dan sabar membimbingnya.

Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi.
Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yg harus dilakoni.

Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta, tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yg tak bisa diam saja.

Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yg tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar.

Hari-hari pun berlalu.
Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar,
dg mengendarai bus kota sendirian.

Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata,
"saya sungguh iri padamu".

Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu bicara padanya.
"Anda bicara pada saya?"

" Ya", jawab sopir bus.

"Saya benar-benar iri padamu". Yasmin kebingungan, heran dan tak habis berpikir, bagaimana bisa di dunia ini seorang buta,
wanita buta,
yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya,
membuat orang lain merasa iri?

"Apa maksud anda?" Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu. "Kamu tahu,?" jawab sopir bus,

"Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan.

Dia memperhatikanmu dg harap-harap cemas ketika kamu menuruni tangga bus.
Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu.

Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ.

Kamu sungguh wanita beruntung, ada yg memperhatikan dan melindungimu".

Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin.

Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan di sana.

Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yg lebih berharga dari penglihatan.

Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat;
kasih sayang yg membawa cahaya,
ketika dia berada dalam kegelapan.



***



Teman, kita ibarat orang buta.
Yg diperintahkan untuk mengabdi kpdNya ...bekerja dan berusaha

Kita adalah orang buta yg terus diberi semangat ..

Kita tak bisa melihat Alloh.
Tapi Alloh terus membimbing kita seperti cerita Yasmin
untuk memompa semangat kita .


Note :
Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata: \"Inilah Tuhanku\"
Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:
\"Saya tidak suka kepada yang tenggelam\".
( Q.S. 6:76 )


http://jifasmart.blogspot.com/

Monday, March 2, 2009

Monday, February 23, 2009

WaniTa SemPurna......

Ini kisah perjumpaan dua orang sahabat yang sudah puluhan tahun terpisahkan hidupnya. Mereka kangen-kangenan, ngobrol ramai sambil minum kopi disebuah kafe.

Awalnya topik yang dibicarakan adalah soal-soal nostalgia zaman sekolah dulu, namun pada akhirnya menyangkut kehidupan mereka sekarang ini.

‘By the way, kenapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?’ ujar seorang kepada temannya yang sampai sekarang membujang. ‘Sejujurnya sampai saat ini saya terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya saya masih melajang. Dulu di Bandung, saya berjumpa dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun ternyata di masa pacaran ketahuan bahwa ia sangat sombong. Hubungan kami putus sampai di situ. ‘Di Jakarta, saya ketemu seorang wanita rupawan yang ramah dan dermawan. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya ketahui, ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab. ‘Saya terus berupaya mencari. Namun selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya taksir. Sampai pada suatu hari, saya bertemu lagi wanita ideal yang selama ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar, baik hati, dermawan, dan suka humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim Tuhan.

’‘Lantas,’ sergah temannya yang dari tadi tekun mendengarkan, ‘Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera meminangnya?

’Yang ditanya diam sejenak. Suasana hening. Akhirnya dengan suara lirih, sang bujangan menjawab, ‘Baru belakangan aku ketahui bahwa ia juga sedang mencari pria yang sempurna.’

hoo..ho.....